Contoh Kasus : Etika Moral dan Prinsip Kejujuran
Judul : Mengincar Pesangon
Bapak Haryadi, yang berusia 39 tahun, sudah 12 tahun
lamanya bekerja sebagai kepala bagian teknis disebuah pabrik sepatu di Jawa
Barat. Saudaranya merencanakan membuat pabrik sejenis di Medan dan mengajak Pak Haryadi pindah kerja.
Ia ditawarkan menjadi direktur bagian teknis di pabrik baru itu. Pabrik akan
beroperasi 6 bulan lagi. Kalau sempat, ia bisa ikut juga dalam Persiapan pabrik
baru. Setelah menerima tawaran ini, Pak Haryadi dengan sengaja mengurangi
disiplin kerja sampai suatu tingkatan yang cukup menghawatirkan pimpinannya. Ia
sering datang terlambat dan pulang sebelum waktunya. Terkadang, ia sama sekali
tidak masuk kerja tanpa memberitahukan lebih dahulu. Ia juga tidak
menyelesaikan tugas-tugasnya pada saat yang diharapkan. Dengan kelakuan
indisipliner ini, Pak Haryadi berharap akan dipecat, supaya ia dapat menerima
pesangon cukup besar. Keluarganya, tidak ada yang mengetahui rencanannya untuk
pindah kerja.
Sumber : Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA. Etika
Bisnis . Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Komentar :
Tindakan yang dilakukan oleh Bapak Haryadi ini
sangatlah buruk dan tidak patut untuk di contoh. Apabila Bapak Haryadi ingin
beralih ke perusahaan lain, ada baiknya Bapak Haryadi berterus terang terhadap
perusahaan yang saat ini Bapak Haryadi bekerja.
Masalah mendapat pesangon atau tidak nantinya itu tergantung pada rezeki
dan nasib dari masing-masing orang, yang penting didalam diri sudah tertanamkan
rasa jujur, disiplin, dan adil. Dari
pada mendapatkan pesangon banyak tetapi tidak halal itu akan menutup pintu
rezeki untuk diri sendiri dan keluarga. Dan sebaiknya, dalam mengambil
keputusan haruslah mengajak keluarga untuk berkompromi. Dimanapun kita akan
bekerja, apabila tidak ditanamkan rasa tanggungjawab, disiplin kerja, kejujuran,
serta attitude yang baik, maka perusahaan manapun tidak akan memberikan
apresiasi dan kesan yang baik untuk kita.
mantap pak
BalasHapus